TANGERANG - Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemkot Tangerang melalui DKP dan Dinkes Kota Tangerang berkolaborasi bersama Dispertan Banten dan DKP Provinsi Banten dan BPOM Serang Banten, melakukan intensifikasi pengawasan pangan, di Pasar Anyar, Jumat (10/12/12).
Intensifikasi pengawasan ini merupakan bentuk pengawasan post-market yang dilakukan untuk melengkapi pengawasan rutin, di samping kegiatan operasi atau pengawasan dengan target khusus.
Baca juga:
Kemendagri Bantah Tito Positif Covid-19
|
Kepala DKP, Abduh Surahman mengungkapkan upaya ini sekaligus untuk mengantisipasi potensi bahaya produk pangan tidak memenuhi ketentuan (TMK), yang cenderung meningkat pada hari-hari besar. Sebagai akibat meningkatnya permintaan atau demand dan persediaann atau supply kebutuhan pangan.
“Melalui intensifikasi yang dilakukan, tim berhasil mengambil 43 sampel pangan. Mulai dari, ayam, lontong, tahu, daging, manisan, hingga kerupuk-kerupuk. 20 sampel di tes boraks, 4 sampel dites rodamin dan 19 sampel di tes formalin, ” ungkap Abduh.
Hasilnya, peternakan ditemukan formalin yakni ceker ayam dan kepala ayam, perikanan bersih, pertanian ada residu pada beberapa sayuran, namun masih akan dicek ulang. Pangan ada boraks pada lontong dan rodamin pada kerupuk pasir. Disamping itu, persentase aman pangan di Pasar Anyar diangka 93, 02 persen.
“Prinsipnya Pemkot Tangerang akan melakukan teguran dan pembinaan. Sebelumnya, kita telah melakukan penindakan pengendalian oleh Kepolisian, dan sidang tipiring dilakukan Satpol PP dengan denda dan pembinaan, ” jelasnya.
Ia pun meminta, masyarakat harus terus menjalankan protokol kesehatan dan menjadi konsumen cerdas dalam memilih pangan aman. “Mulai dari melakukan cek kemasan, label, izin edar, dan cek kadaluwarsa sebelum membeli atau mengonsumsi pangan olahan, ” imbaunya.
(Hms/Hbi)