PD Pasar Kota Tangerang Terapkan Retribusi Non Tunai di Pasar Tradisional

    PD Pasar Kota Tangerang Terapkan Retribusi Non Tunai di Pasar Tradisional

    TANGERANG - Mendorong digitalisasi pada lingkup pasar. PD Pasar Kota Tangerang kini menerapkan retribusi non tunai pada pasar tradisional, menggunakan Qris. Sebagai tahap awal, retribusi non tunai ini baru diterapkan di Pasar anyar dan Pasar Poris.

    Direktur PD Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyati mengungkapkan retribusi non tunai ini merupakan pembaharuan sistem penarikan, yang sebelumnya masih uang tunai dan karcis manual. “Kini, mendorong Digitalisasi Pasar pada 2022, PD Pasar mulai mematangkan konsep retribusi non tunai menggunakan Qris, ” ungkap Titien, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/9/21).

    Lanjutnya, digitalisasi pada lingkup pasar tidak bisa secepat lingkup lainnya. Sehingga, saat ini retribusi non tunai baru diterapkan pada pertokoan emas. Seiring berjalan, PD Pasar terus melakukan sosialisasi retribusi non tunai ini ke pedagang pakaian, sembako baru pada pedagang kaki lima.

    “Pada sistem ini, pedagang bisa membayar menggunakan m-banking dari seluruh bank, juga bisa menggunakan OVO, Gopay, Dana atau lainnya. Tanpa potongan biaya transaksi, sesuai aturan pertokoan emas retribusinya Rp10 ribu sedangkan lainnya hanya Rp6 ribu. Dikelola untuk biaya kemananan, kebersihan dan ketertiban, ” papar Titien.

    Sementara itu, diakui para pedagang Pasar Anyar sistem non tunai ini sangat memudahkan mereka, terasa lebih transparan dan memberikan kenyamanan transaksi secara lebih.

    “Kalau dibilang lebih menyusahkan atau memudahkan, buat saya sama sekali tidak menyusahkan malah sangat memudahkan. Terlebih, buat saya transaksi non tunai ini membuat saya lebih yakin, bahwa uang retribusi langsung masuk pada kas daerah yang dikelola sebagai mana mestinya. Terhindar dari oknum-oknum yang meragukan, ” ungkap Firman, salah seorang pedagang emas.

    Firman, sebagai pedagang pun berharap pelayanan PD Pasar terhadap para pedagang bisa lebih maksimal dengan sistem non tunai, atau konsep digitalisasi pasar ini. “Bagi saya, selama ini program PD Pasar sudah berlangsung cukup ideal. Tapi sekiranya bisa lebih ditingkatkan terlebih pelayanan-pelayanannya bisa lebih modern, ” katanya.

    (Hms/Hbi)

    Habibi

    Habibi

    Artikel Sebelumnya

    Hari Pertama Laksanakan Uji Coba Pembelajaran...

    Artikel Berikutnya

    Lapas Kelas 1 Tangerang Terbakar 41 Orang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Polsek Pondok Gede Hadir di Peringatan Maulid Nabi, Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024 di Pondok Gede
    Polda Metro Jaya Gelar Doa Bersama Guna Menciptakan Pilkada Jakarta Aman dan Damai
    WH Dukung Kejati Banten Usut Korupsi Sport Center
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati

    Ikuti Kami